Gelombang protes warga Pati kembali mencuat, kali ini menyoroti operasional sebuah pabrik cor beton yang dituding menjadi sumber pencemaran lingkungan. Masyarakat di sekitar pabrik merasa sangat terganggu dengan polusi debu dan kebisingan yang dihasilkan. Situasi ini telah berlangsung cukup lama dan menimbulkan keresahan mendalam, memaksa warga untuk turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.
Aksi demonstrasi yang berlangsung damai ini diikuti oleh ratusan warga dari beberapa desa terdampak. Mereka menuntut pertanggungjawaban penuh dari pihak pabrik atas dampak negatif yang telah ditimbulkan. Spanduk-spanduk berisi keluhan dan tuntutan solusi konkret dibentangkan, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini bagi kehidupan sehari-hari masyarakat yang terdampak.
Salah satu perwakilan warga menjelaskan bahwa polusi debu dari aktivitas pabrik telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Banyak anak-anak dan lansia di lingkungan mereka menderita gangguan pernapasan. Selain itu, debu tebal juga mengotori rumah, kendaraan, bahkan area pertanian, merugikan secara material dan mengganggu kualitas hidup. Ini adalah bentuk protes warga Pati yang serius.
Warga menduga bahwa standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan lingkungan di pabrik tersebut tidak dijalankan secara maksimal. Mereka menuntut agar pihak pabrik segera memasang teknologi filter debu yang efektif dan melakukan penyiraman rutin di area produksi serta jalan akses. Transparansi dalam pengelolaan limbah juga menjadi desakan utama dari para pengunjuk rasa.
Kepala desa setempat menyatakan telah berupaya memfasilitasi dialog antara warga dan manajemen pabrik, namun belum menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Ia berharap protes warga Pati ini dapat mendorong pihak pabrik untuk lebih serius menangani keluhan. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif sebagai mediator dan pengawas.
Menanggapi aksi demonstrasi ini, manajemen pabrik cor beton melalui juru bicaranya menyampaikan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian polusi mereka. Mereka berjanji untuk berkomunikasi lebih intensif dengan masyarakat dan mencari solusi terbaik. Pihak pabrik menyatakan komitmennya untuk mengurangi dampak lingkungan seoptimal mungkin.
Meskipun ada respons dari pihak pabrik, warga tetap menuntut tindakan nyata dan terukur dalam waktu dekat. Jika tidak ada perubahan signifikan, warga mengancam akan melanjutkan aksi dan membawa masalah ini ke ranah hukum.