Hammer Toe: Deformitas Jari Kaki yang Sering Diabaikan

Hammer toe adalah deformitas umum pada jari kaki, biasanya jari kaki kedua, ketiga, atau keempat, di mana sendi tengah jari menekuk ke atas, menyerupai bentuk palu. Meskipun seringkali dianggap sepele atau diabaikan pada awalnya, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri signifikan, kapalan, dan kesulitan dalam mengenakan alas kaki. Memahami penyebab dan penanganannya adalah kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari hammer toe.

Penyebab utama terbentuknya hammer toe seringkali berkaitan dengan ketidakseimbangan otot atau tendon di jari kaki, atau tekanan berulang pada jari. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu kondisi ini meliputi:

  1. Jenis Sepatu: Penggunaan sepatu yang terlalu sempit di bagian ujung atau sepatu hak tinggi secara terus-menerus dapat memaksakan jari kaki menekuk dalam posisi abnormal.
  2. Panjang Jari Kaki: Jika jari kaki kedua lebih panjang dari jempol kaki, ia cenderung lebih rentan terhadap tekanan dan menekuk.
  3. Trauma: Cedera pada jari kaki dapat menyebabkan hammer toe.
  4. Kondisi Medis: Penyakit tertentu seperti arthritis, diabetes, atau penyakit saraf dapat meningkatkan risiko.
  5. Faktor Genetik: Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap struktur kaki tertentu yang rentan terhadap deformitas ini.

Gejala hammer toe meliputi jari kaki yang menekuk secara abnormal, nyeri saat bergerak atau mengenakan sepatu, pembentukan kapalan atau corn di bagian atas sendi yang menonjol akibat gesekan, serta kemerahan dan pembengkakan. Pada tahap awal, jari mungkin masih fleksibel, tetapi jika tidak ditangani, ia bisa menjadi kaku dan permanen.

Penanganan hammer toe bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan fleksibilitas jari. Untuk kasus ringan, penanganan konservatif seringkali efektif:

  1. Perubahan Alas Kaki: Kenakan sepatu yang lebih lebar, dengan bagian depan yang dalam dan lapang untuk jari kaki. Hindari sepatu hak tinggi dan ujung runcing.
  2. Bantalan Jari Kaki: Gunakan bantalan khusus atau splint untuk membantu meluruskan jari dan mengurangi gesekan.
  3. Latihan Jari Kaki: Latihan peregangan dan penguatan dapat membantu mempertahankan fleksibilitas jari.
  4. Obat Pereda Nyeri: Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  5. Perawatan Kapalan: Kapalan atau corn dapat diatasi dengan bantalan pelindung atau perawatan oleh podiatris.

Jika metode konservatif tidak berhasil dan hammer toe menjadi kaku atau sangat menyakitkan, operasi mungkin menjadi pilihan. Prosedur bedah bertujuan untuk meluruskan sendi jari kaki, bisa dengan memindahkan tendon atau melakukan fusi tulang.

Sebagai informasi, menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Foot & Ankle Surgery pada tahun 2024, prevalensi hammer toe di populasi umum diperkirakan sekitar 20%, dan seringkali tidak terdiagnosis hingga menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Dr. Surya Atmaja, seorang spesialis ortopedi kaki dari Pusat Ortopedi Indonesia, dalam sebuah forum diskusi online pada hari Minggu, 1 Juni 2025, pukul 15:00 WIB, menegaskan, “Jangan remehkan nyeri atau kelainan pada jari kaki. Konsultasi dini dengan dokter dapat mencegah kondisi ini menjadi lebih parah dan memerlukan tindakan invasif.”