Atasi Limbah Farmasi: Ilma Nugrahani Hadirkan Solusi Digital Ramah Lingkungan

Limbah farmasi menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Senyawa kimia berbahaya dari obat-obatan kadaluarsa atau sisa produksi dapat mencemari air dan tanah, bahkan memicu resistensi antibiotik. Menyadari urgensi ini, Ilma Nugrahani, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Komunikasi dan Digital, menghadirkan gagasan inovatif melalui solusi digital ramah lingkungan untuk Atasi Limbah Farmasi.

Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Pharmacia In Harmonia Progressio: Menuju Farmasi Hijau”, Ilma Nugrahani menegaskan bahwa transformasi digital adalah langkah strategis untuk mendukung pengembangan “farmasi hijau” (green pharmacy). Konsep ini menekankan pentingnya mengurangi dampak lingkungan dari seluruh siklus hidup produk farmasi, mulai dari produksi hingga pembuangan limbah.

Salah satu solusi digital yang diusung untuk Atasi Limbah Farmasi adalah pemanfaatan telemedisin. Menurut Ilma, telemedisin dapat menjadi lebih efektif dan efisien dengan mengurangi berbagai konsumsi sumber daya. Ini termasuk penghematan energi, waktu, emisi kendaraan, penggunaan ruang fisik, dan yang paling penting, mengurangi volume limbah kertas.

Selain telemedisin, Ilma juga menyoroti pentingnya platform digital yang dapat membantu dalam pelacakan dan manajemen limbah farmasi secara real-time. Sistem digital ini memungkinkan pemantauan yang akurat dari mulai limbah dihasilkan hingga proses pemusnahannya. Hal ini krusial untuk memastikan setiap limbah ditangani sesuai standar keamanan dan lingkungan.

Atasi Limbah Farmasi juga memerlukan kolaborasi digital lintas sektor. Integrasi data antara produsen farmasi, fasilitas kesehatan, penyedia jasa pengolahan limbah, dan regulator dapat menciptakan ekosistem yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, aliran limbah dapat dimonitor secara efektif, meminimalkan risiko pencemaran dan penyalahgunaan.

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi blockchain juga dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan limbah farmasi. AI dapat membantu dalam prediksi volume limbah, optimalisasi rute pengangkutan, dan analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen global untuk keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. Atasi Limbah Farmasi bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat. Solusi digital yang ramah lingkungan menawarkan harapan baru untuk masa depan farmasi yang lebih hijau dan aman.