Tikus di Rumah? Ini 6 Spot Rahasia yang Mereka Suka

Kehadiran tikus di rumah tentu sangat mengganggu. Selain jorok, tikus juga berpotensi membawa penyakit berbahaya. Namun, membasmi tikus seringkali tidak mudah. Mereka pintar bersembunyi. Mari cari tahu di mana saja mereka suka bersembunyi.

Tikus di Rumah sering masuk rumah mencari makan, air, dan tempat berlindung. Mengerti di mana mereka bersarang adalah kunci untuk mengusir mereka efektif. Fokus pada area gelap, hangat, dan jarang terjamah. Kenali perilaku mereka agar berhasil.

1. Belakang dan Bawah Peralatan Besar

Area belakang kulkas, kompor, atau mesin cuci adalah favorit tikus. Ruang sempit ini memberikan kehangatan dan rasa aman. Sisa makanan atau remah sering terjatuh di sana, menarik mereka. Periksa area ini secara rutin.

2. Dalam Dinding dan Plafon

Dinding berongga dan plafon adalah “jalan tol” bagi tikus. Mereka bisa bergerak bebas tanpa terlihat. Suara garukan atau gesekan di malam hari bisa jadi indikasi. Cari lubang kecil sebagai akses masuk mereka.

3. Sudut Gelap Loteng atau Gudang

Loteng dan gudang yang jarang dikunjungi menjadi sarang ideal. Tumpukan barang, kardus, atau kain memberikan tempat persembunyian nyaman. Pastikan area ini bersih dan rapi. Hindari menumpuk barang sembarangan.

4. Bawah Wastafel Dapur/Kamar Mandi

Area bawah wastafel sering lembap dan gelap. Kebocoran pipa kecil dapat menyediakan sumber air bagi tikus. Pipa yang longgar juga menjadi jalur masuk. Periksa pipa secara berkala untuk mencegah kebocoran.

5. Balik Lemari Pakaian atau Rak Buku

Bagian belakang lemari pakaian atau rak buku yang menempel dinding menawarkan celah tersembunyi. Tikus merasa aman di sana, jauh dari gangguan. Mereka bisa bersarang di sana tanpa ketahuan pemilik rumah.

6. Tumpukan Sampah atau Barang Bekas

Area di mana ada tumpukan sampah, koran bekas, atau barang tidak terpakai menjadi magnet. Ini menyediakan makanan dan material sarang. Pastikan sampah dibuang teratur. Singkirkan barang tidak terpakai segera.

Mengenali spot-spot rahasia ini sangat membantu dalam membasmi tikus. Setelah menemukan sarangnya, Anda bisa mulai menerapkan strategi pengusiran. Jaga kebersihan rumah dan tutup semua akses masuk mereka. Rumah bebas tikus impian Anda

Pernyataan HAKLI: Pentingnya Peran Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Perkotaan untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk Bangkok yang semakin berkembang pesat, menghadapi tantangan serius dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Laju urbanisasi yang tinggi dan kepadatan penduduk seringkali berbanding lurus dengan masalah sampah, polusi, dan sanitasi yang buruk. Dalam konteks ini, Pernyataan HAKLI (Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) secara tegas menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan perkotaan. Masyarakat adalah garda terdepan yang menentukan apakah sebuah kota akan menjadi tempat yang sehat dan nyaman atau justru sebaliknya.

Kebersihan lingkungan perkotaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah atau petugas kebersihan semata. Tanpa partisipasi aktif dari setiap individu dan komunitas, upaya apa pun akan sia-sia. Lingkungan yang kotor tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga menjadi sumber berbagai penyakit, memengaruhi kualitas udara, dan pada akhirnya menurunkan kualitas hidup penghuninya.

Mengapa Peran Masyarakat Sangat Vital Menurut HAKLI:

  1. Sumber Utama Sampah Rumah Tangga:
    • Sebagian besar sampah di perkotaan berasal dari rumah tangga. Jika setiap individu tidak bertanggung jawab dalam mengelola sampahnya sendiri (misalnya, membuang pada tempatnya, memilah, atau mengurangi produksi sampah), maka volume sampah akan terus menumpuk dan menjadi masalah yang tak terpecahkan.
  2. Perilaku Sehari-hari Membentuk Lingkungan:
    • Kebiasaan kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan, meludah di fasilitas umum, atau membuang limbah ke selokan secara langsung memengaruhi kebersihan dan kesehatan lingkungan. Perubahan perilaku individu secara kolektif akan menciptakan dampak positif yang masif.
  3. Pengawasan dan Pelaporan:
    • Masyarakat adalah “mata dan telinga” di lingkungannya sendiri. Melalui partisipasi aktif, masyarakat dapat mengawasi praktik-praktik yang merusak lingkungan dan melaporkannya kepada pihak berwenang, misalnya terkait penumpukan sampah liar atau pencemaran air.
  4. Inisiatif Komunitas dan Gotong Royong:
    • Banyak masalah lingkungan di perkotaan dapat diatasi melalui inisiatif komunitas, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan (Jum’at Bersih atau Minggu Bersih), membuat bank sampah, atau mengelola taman kota. Gotong royong adalah kekuatan sosial yang tak tertandingi untuk menjaga kebersihan.
  5. Pendidikan dan Sosialisasi:
    • Keluarga dan komunitas adalah agen pertama dalam mendidik anggota masyarakat tentang pentingnya kebersihan. Pernyataan HAKLI menegaskan bahwa edukasi berkelanjutan dan sosialisasi tentang praktik sanitasi yang baik harus terus digalakkan.